Saturday, October 24, 2009

Sang Penulis Bayaran



kalo hidup itu pilihan, gue akan memilih untuk tidak bermimpi




Perkataan diatas enggak berlaku saat gue sma dulu. Dulu bumi berputar normal, belum panik oleh global warming, dan belum ada spongebob di global tv.


http://www.youtube.com/watch?v=F6vtY9STB-c 



Sekarang, mimpi itu seakan membuat gue lari dari kenyataan. Mimpi sudah tidak lagi indah. Mimpi tidak lagi domba lincah melompat pagar tetangga. Bahkan mimpi itu bisa membuat seseorang lupa bahwa dia sedang terjaga. 

Mimpi itu menuntut pembuktian ! 


Sekilas cerita minggu ini


Setelah lama tidak mengirim artikel ke sebuah surat kabar di jakarta, terasa ada sesuatu yang hilang. 
Laptop mulai terisi film-film gratisan, bulu hidung semakin cepat memanjang, dompet sering ketinggalan, sampai waktu gue yang lebih banyak dihabiskan di kampus untuk godain dosen.


Anyway selain itu ada berita gembira karena temen gue "sylvia the newlyweds" sudah lulus dari hogwarts school a.K.a susan budiharjo fashion police - Selamat menempuh dunia mode yang fana itu wahai model papan atas :)







okay kembali ke laptop.




Gue jadi penulis jurnal sekarang, ya benar jurnal, tulisan ilmiah yang terangkum dalam satu buku yang berbicara mengenai isu-isu tertentu. Lo mau tau job pertama gue judulnya apa? 


"Jurnal Ekonomi Islam - Pembiayaan Syariah"


hah? gue belom gila kok. Yah mau gimana lagi, at least bayarannya lumayan daripada terus-terusan bingung mikirin cara buat nyukur bulu hidung.  


it's not about money after all.



some people live for the money, some people live for the fame, and some people live for both - for destiny, for eternity.

No comments: