life is like a song. begin with intro and it ends with outro.
Hidup dimulai dengan intro, dengan tangisan. Diakhiri dengan outro, dengan isakan tangis pula.
Dengan seketika waktu merubah cita-cita mulia menjadi sangat egois dan materialistis. Menjadikan hamba terpaku pada kehidupan dunia yang hanya dimiliki orang-orang berdaya. Selendang kesombongan yang tak terelakkan dan sepatu kemewahan yang mengiringi perjalanan.
Semua berawal dari mungkin. Dan berakhir dengan yakin.
Sebuah hidup mengalun bagaikan nada walaupun tak seindah nada.
berawal dari intro dan berakhir dengan outro.
Kututup lembaran ini dengan cara menyobek kertas. Sesaat kusadari nampaknya ini kertas terakhir. Jadi kuputuskan untuk kucoret saja dan buat alinea baru. Semoga saja dengan ini dapat kuperbaiki kesalahanku.
there is no turning back. otherwise life goes on.
Mungkin saat itu semuanya jelas. oh tidak. Hamba lupa bahwa hidup ini tidak pernah jelas.
Dalam keabu-abuan hidup kucoba memilih. kucoba merubah dunia. tetapi sayang dunia ini terlalu egois untuk berubah.
Lantas kucoba untuk merubah lingkunganku. dan mereka pun tak urung berubah.
Dengan putus asa kuajak keluargaku untuk berubah. mereka terdiam. tak kunjung berubah.
Semua belum terlambat.
Dipenghujung sepi sana kutemukan sebuah jawaban walaupun bermula dari mungkin.
Mungkin apabila pertama kucoba untuk merubah diriku sendiri, lantas dengan menjadi panutan aku akan dapat merubah keluargaku, lalu dengan perlahan merubah lingkunganku, dan tidak mustahil apabila akhirnya aku pun akan berhasil merubah dunia.
Semua berawal dari mungkin. Dan berakhir dengan yakin.
Sebuah hidup mengalun bagaikan nada walaupun tak seindah nada.
berawal dari intro dan berakhir dengan outro.
Kututup lembaran ini dengan cara menyobek kertas. Sesaat kusadari nampaknya ini kertas terakhir. Jadi kuputuskan untuk kucoret saja dan buat alinea baru. Semoga saja dengan ini dapat kuperbaiki kesalahanku.
there is no turning back. otherwise life goes on.
Posts
